Senin, Juni 04, 2012

Kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo


Mangrove di kawasan Wonorejo

Kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo ini terletak di Kelurahan Wonorejo, Surabaya. Kawasan yang menjadi wilayah konservasi mangrove ini memiliki luas 50 ha. Menurut Kusmana (2002) mangrove merupakan suatu komunitas atau individu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas di daerah pasang surut air laut, tergenang pada saat naik dan bebas dari genangan pada saat pasang rendah. Ekosistem mangrove ini sangat penting bagi wilayah pantai. Mangrove memberikan unsure hara terhadap ekosistem air, menyediakan tempat berlindung dan tempat asuhan bagi anak-anak ikan, dan lain sebagainya. Selain itu mangrove ini juga berfungsi untuk menahan gelombang pasang surut air laut. Mangrove memiliki keunikan tersendiri.  Mangrove memiliki kemampuan untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Hal ini memiliki daya tarik khusus bagi ilmuwan, mangrove dapat menjadi cikal bakal teknologi untuk mengubah air laut menjadi air tawar.
            Kawasan ini memiliki berbagai jenis flora dan fauna. Mulai dari mamalia, burung, dan berbagai jenis tumbuhan dapat ditemukan di kawasan ini. Kawasan ini telah menjadi IBA (Important Bird Area) terutama bagi burung air, dimana lebih dari 10.000 burung air singgah tiap tahunnya. Jenis burung yang telah teridentifikasi di kawasan Wonorejo selama tahun 2007-2008 meliputi 140 jenis burung termasuk burung air, migran ataupun burung lain. Beberapa diantaranya yaitu Bubut Jawa (Centropus nigrorufus), Kuntul Perak (Egretta eulophotes) dan lain sebagainya. Selain burung, terdapat beberapa hewan yang menarik yang dapat ditemukan disini diantaranya adalah kera ekor panjang yang termasuk hewan yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia.
            Mangrove yang tumbuh di kawasan ini bermacam-bermacam. Menurut penilitian yang dilakukan oleh ITS, terdapat 18 species mangrove yang ditemukan. Diantaranya yaitu jenis Avicennia alba atau biasa dikenal dengan Api-api atau Sia-sia. Jenis ini merupakan yang terbanyak di kawasan Wonorejo. Jenis ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan jenis lainnya yaitu memiliki akar yang kuat sehingga tahan terjangan air laut. Keunikan lainnya yaitu jenis ini sangat tahan terhadap salinitas air laut yang tinggi. Ciri khas yang dimiliki mangrove jenis Api-api ini adalah akar napas berbentuk paku yang panjang dan rapat, muncul keatas lumpur di sekililing pangkal batangnya.
            Saat ini kondisi mangrove di kawasan Wonorejo mengalami kerusakan parah. Sumber yang diperoleh tribunjatim.com menyebutkan bahwa terdapat banyak mangrove yang rusak, terutama di sisi selatan Sungai Jagir yang bermuara di Wonorejo akibat penebangan. Untuk itu Pemkot Surabaya harus segera turun tangan. Begitupula dengan masyarakat harus turut membantu untuk melestarikan kawasan ini. Maju terus Surabaya. Selamat HUT ke-719 untuk Surabaya.

2 comments:

Unknown mengatakan...

ijin simak & copy gan..

Arqol Abid mengatakan...

okey bro

Posting Komentar

Cari Disini

Google