Mangrove di kawasan Wonorejo
Kawasan
Ekowisata Mangrove Wonorejo ini terletak di Kelurahan Wonorejo, Surabaya. Kawasan
yang menjadi wilayah konservasi mangrove ini memiliki luas 50 ha. Menurut
Kusmana (2002) mangrove merupakan suatu komunitas atau individu jenis tumbuhan
yang membentuk komunitas di daerah pasang surut air laut, tergenang pada saat
naik dan bebas dari genangan pada saat pasang rendah. Ekosistem mangrove ini
sangat penting bagi wilayah pantai. Mangrove memberikan unsure hara terhadap
ekosistem air, menyediakan tempat berlindung dan tempat asuhan bagi anak-anak
ikan, dan lain sebagainya. Selain itu mangrove ini juga berfungsi untuk menahan
gelombang pasang surut air laut. Mangrove memiliki keunikan tersendiri. Mangrove memiliki kemampuan untuk mengubah
air laut menjadi air tawar. Hal ini memiliki daya tarik khusus bagi ilmuwan, mangrove
dapat menjadi cikal bakal teknologi untuk mengubah air laut menjadi air tawar.
Kawasan ini memiliki berbagai jenis
flora dan fauna. Mulai dari mamalia, burung, dan berbagai jenis tumbuhan dapat
ditemukan di kawasan ini. Kawasan ini telah menjadi IBA (Important Bird Area)
terutama bagi burung air, dimana lebih dari 10.000 burung air singgah tiap
tahunnya. Jenis burung yang telah teridentifikasi di kawasan Wonorejo selama
tahun 2007-2008 meliputi 140 jenis burung termasuk burung air, migran ataupun
burung lain. Beberapa diantaranya yaitu Bubut Jawa (Centropus nigrorufus), Kuntul Perak (Egretta eulophotes) dan lain sebagainya. Selain burung, terdapat
beberapa hewan yang menarik yang dapat ditemukan disini diantaranya adalah kera
ekor panjang yang termasuk hewan yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia.
Mangrove yang tumbuh di kawasan ini
bermacam-bermacam. Menurut penilitian yang dilakukan oleh ITS, terdapat 18
species mangrove yang ditemukan. Diantaranya yaitu jenis Avicennia alba atau biasa dikenal dengan Api-api atau Sia-sia.
Jenis ini merupakan yang terbanyak di kawasan Wonorejo. Jenis ini memiliki
keunikan tersendiri dibandingkan jenis lainnya yaitu memiliki akar yang kuat
sehingga tahan terjangan air laut. Keunikan lainnya yaitu jenis ini sangat
tahan terhadap salinitas air laut yang tinggi. Ciri khas yang dimiliki mangrove
jenis Api-api ini adalah akar napas berbentuk paku yang panjang dan rapat,
muncul keatas lumpur di sekililing pangkal batangnya.
Saat ini kondisi mangrove di kawasan Wonorejo mengalami
kerusakan parah. Sumber yang diperoleh tribunjatim.com
menyebutkan bahwa terdapat banyak mangrove yang rusak, terutama di sisi selatan
Sungai Jagir yang bermuara di Wonorejo akibat penebangan. Untuk itu Pemkot
Surabaya harus segera turun tangan. Begitupula dengan masyarakat harus turut
membantu untuk melestarikan kawasan ini. Maju terus Surabaya. Selamat HUT ke-719
untuk Surabaya.
2 comments:
ijin simak & copy gan..
okey bro
Posting Komentar