Jumat, Juli 27, 2012

Catatan Perjalanan Bali Island (2)

Pagi itu kami masih "stay" di terminal Ubung. Kami masih bingung mau kemana. Setelah sedikit bertanya-tanya akhirnya kami mulai melanjutkan perjalanan. Logat orang Bali pun mulai kerasa saat kami bernegosiasi dengan supir angkot. Ternyata angkot di Bali itu mahal sekali, Rp10.000/org. Itupun belum sampai ke tujuan. , kami masih harus "ngoper angkot lagi". Dengan terpaksa kami pun melanjutkan perjalanan, timbang naik taksi mungkin lebih mahal.

Tujuan kami adalah Komplek Perkantoran PU Werdhapura yang terletak di Sanur, tepatnya di Jalan Danau Tamblingan no.49. Di tengah perjalanan kami kembali ditawari oleh supir angkot. "Gimana kalo 15 ribu sampe Sanur Mas?". Setelah berdiskusi akhirnya kami nurut aja. Setengah jam kemudian kami sampai di kantor. Masih dengan membawa koper yang cukup berat, kami mencoba bertanya kepada pak satpam. "Pak ini kantor PU ya??". "Iya dik, ada perlu apa ya? Adik mungkin bisa langsung masuk ke dalam." Kami mencoba masuk kedalam. Ternyata komplek PU Werdhapura ini bukan hanya perkantoran, tapi juga villa disewakan yang langsung menghadap ke laut. Tampak banyak bule yang lewat. Pas masuk kedalam komplek perkantoran, ternyata kantor tutup (hari Sabtu). Hahahaha, emank tujuan kami kesini hanya ingin mengetahui posisi kantor.

Pencarian kospun dimulai. Sepertinya kami tidak mungkin menemukan kos di daerah sekitar Sanur. Adanya hotel-hotel semua. Bisa tekor kalo nginep disitu. Akhirnya kami hanya berjalan kaki menyusuri jalan Danau Tamblingan. Bule- bule banyak sekali berkeliaran dan cantik-cantik pula, sesekali kami menyapa, "Hai". Rasanya malu juga membawa koper menyusuri jalan ini. Sudah ditawarin orang berkali-kali untuk menginap. Tak lupa taksi menawarkan dirinya untuk mengantar kami. Tentu saja semuanya kami tolak. Sepanjang jalan kami melihat banyak sesajen yang ditaruh di depan toko-toko. Tentu saja Hindu merupakan agama mayoritas di Bali. Kami berusaha untuk menuju Jalan Bypass Ngurah Rai, disana kami mungkin bisa menemukan angkutan umum yang lebih murah, yaitu Trans Sarbagita. Muter-muter dan tanya-tanya gak jelas akhirnya membuahkan hasil, kami sampai di halte bus. Tak lama kemudian bus datang. Kami disapa oleh mbak cantik yang menanyakan tujuan kami. Kami menjawab "Serangan". Ternyata gratis, hore. Dalam rangka PKB, HUT Provinsi Bali, Dan HUT NKRI, bus ini gratis selama 3 bulan. Beruntung sekali kami saat itu.



Kami turun di halte "Serangan". Sepertinya kami salah tempat. Terpaksa diriku mengeluarkan Laptop hanya untuk membuka Google Maps. Dengan pinjaman modem si "pintar" milik temanku akhirnya kami bisa menemukan tujuan kami yang sebenarnya, "Pesanggaran". Sampai di Pesanggaran, kami melihat warung bertuliskan "Warung Muslim", langsung aja nyelonong masuk ke dalam, udah keroncongan ini perut. Setelah perut kenyang, kami titipkan koper sementara di warung. Pencarian kos dimulai. Kata si empunya warung, di belakang ini ada kos-kosan. Tanpa banyak pikir langsung kami kesana. Ternyata harga yang ditawarkan 600 ribu per kamar maks 2 org, kalau lebih 1 kepala dihargai 250 ribu (kayak one piece ae). Setelah muter-muter gak karuan akhirnya kami kembali ke kosan awal, wah udah kayak cewek muter-muter di mal aja. Kami memilih 2 kamar, kamar yang satu 600 ribu, yang satu lagi 400ribu. Buka kamar langsung tidur dah.
Hehehehe.

Cari Disini

Google